Wto Betting – Politisi Partai Gerindra,Dedi Mulyadi, mengajak kaum ibu berjoget gemoy serta menyambut pemilu dengan riang gembira tanpa ada unsur caci maki dalam kampanye terbatas yang digelar di sejumlah titik wilayah Kabupaten Purwakarta, Jabar.
“Pada kampanye terbatas ini tema-nya ialah ‘Sungkem ka Indung, Tunggul Rahayu, Indonesia Maju,” kata dia, di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa.
Ia mendatangi ribuan kaum ibu untuk sungkem memohon doa restu dalam mewujudkan Indonesia Maju bersama Prabowo Subianto. “Kita bertemu dengan kaum ibu bukan hanya untuk meminta dukungan. Namun lebih meminta doa agar apa yang kita mimpikan tercapai. Sebab kekuatan bangsa itu ada pada kaum ibu,” katanya.
Ia menyampaikan, di tengah keterbatasan ekonomi, kaum ibu hadir sebagai ‘pakar’ yang mengatur keuangan keluarga agar suami dan anak-anaknya bisa hidup memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berbeda dengan kampanye pada umumnya, dia memilih kaum ibu sebagai pesertanya. Hal tersebut dalam rangka mengistimewakan kaum ibu sebagai tulang punggung kehidupan keluarga di Indonesia.
Acara kampanye itu tidak hanya diisi dengan janji-janji ala politisi. Sebab, katanya, semuanya telah dibuktikan sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode dan satu periode sebagai Anggota DPR RI.
Meski begitu, ke depan masih banyak mimpi program yang ingin ia perjuangkan, seperti honorarium bagi sopir ambulans, kader posyandu dan peningkatan penghasilan bagi RT, RW hingga kasus yang sudah lima tahun terakhir tidak naik.
Kampanye pun dibalut dengan suasana riang gembira dan penuh tawa, seperti yang terlihat di Kecamatan Bojong saat Dedi mengajak salah satu ibu untuk maju ke depan. Ibu yang ternyata istri seorang sopir ambulans ini menceritakan pengadilan suaminya yang minim.
“Suami jadi sopir ambulans hanya digaji Rp2 juta setahun. Hidup sehari-hari dari orang yang memberi kalau suami mengantar pasien,” kata Dedi yang kini sebagai Caleg DPR RI nomor urut satu Dapil Purwakarta, Karawang dan Kabupaten Bekasi dari Partai Gerindra.
Selain itu, dalam kegiatan itu, dia juga mengajak kaum ibu untuk berjoget gemoy serta mengajak untuk menghadapi pemilu dengan riang gembira tanpa ada unsur caci maki dan fitnah terhadap calon lainnya.
“Politik riang gembira yang mengajarkan kebahagiaan, kesantunan, karya nyata. Bukan caci maki, bukan kebencian,” katanya. (KR-MAK)