Wto Betting – Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuching melakukan perekrutan sebanyak 657 orang yang nantinya akan ditugaskan di Kotak Suara Keliling (KSK) dan di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di seluruh Sarawak Malaysia untuk melaksanakan pemungutan suara pada Pemilu 2024.
“Dari 841 orang yang pendaftar sebagai petugas KSK dan TPSLN pada Pemilu 2024 di Sarawak Malaysia ini, kami telah menjaring sebanyak 657 orang. Mereka ini nantinya akan bertugas di 153 KSK sebanyak 459 orang, kemudian di masing-masing KSK juga akan ditempati oleh petugas ketertiban sebanyak satu orang,” kata anggota PPLN Kuching, Martinsasi di Kuching, Senin.
Menurutnya, petugas KSK yang mendaftar dan terjaring ini merupakan warga Indonesia baik itu mahasiswa, pekerja Indonesia, Diaspora dan kelompok masyarakat Indonesia yang ada di Sarawak, Malaysia.
Martin menjelaskan, untuk di lima TPSLN yang ada di kompleks kantor KJRI Kuching, akan di isi oleh 35 orang, dimana masing-masing TPSLN akan diisi sebanyak tujuh orang petugas. Dan dari lima TPS itu juga masing-masingnya akan di isi oleh dua orang petugas ketertiban.
Sementara itu, kata Martin untuk tugas yang akan dilakukan sama dengan tugas-tugas anggota TPS di Indonesia yaitu melaksanakan pemungutan dan perhitungan suara. Sedangkan untuk melakukan tugasnya, para anggota KSK dan TPSLN yang terpilih ini akan mulai melakukan pemungutan suara antara tanggal 3 hingga 11 Februari 2024.
“Kemudian untuk melakukan perhitungan suara akan dilakukan secara serempak pada tanggal 14 Februari 2024. Jadi, usai pelaksanaan KSK semua hasil pemungutan suara di seluruh Sarawak akan dibawa dan dikumpulkan dulu ke KJRI Kuching, kemudian pada tanggal 14 November 2024 akan di hitung serentak,” ujar Martin.
Ia mengakui memang pelaksanaan pemungutan suara di Sarawak Kuching seminggu lebih dulu di dilakukan dari pemungutan suara di Indonesia. Hal itu guna mengantisipasi pendistribusian hasil pemungutan suara KSK yang daerahnya jauh seperti salah satunya ke wilayah Lawas dan Limbang, dimana kedua wilayah ini harus ditempuh dengan melintasi negara Brunai Darussalam.
“Tapi alhamdulillah, untuk kerja-kerja ini kami disupport oleh pihak Kepolisian dan pemerintah Sarawak, Malaysia. Jadi Insya Allah tidak ada kendala, dan kami berharap pelaksanaan nanti bisa berjalan aman dan lancar,” kata Martin.