Wto Betting – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan bahwa debat perdana antar-capres Pemilu 2024 dapat memengaruhi pilihan swing voters atau pemilih bimbang
“Saya melihat debat bisa memengaruhi pilihan seseorang. Bagi yang masih swing voters, bagi yang galau masih belum menentukan, bisa saja ketika melihat debat mereka akan memilih dan menentukan pasangan calon,” kata Ujang saat dihubungi dari Jakarta, Senin.Ujang mengemukakan bahwa debat perdana merupakan momen penting untuk melihat gagasan para capres sehingga dapat memengaruhi pemilih bimbang maupun pemilih pemula.”Kalau kita bicara apa pentingnya, ya, sangat penting. Untuk melihat isi kepala dari capres/cawapres, untuk melihat visi dan misi, program-program, serta ide atau gagasan yang ditawarkan kepada publik atau masyarakat Indonesia, termasuk para pemilih pemula,” ujarnya.Menurut Ujang, pemilih bimbang dan pemula juga dapat melihat gaya bahasa maupun gestur tubuh oleh para capres dalam debat perdana untuk menentukan pilihannya.”Jadi, pentingnya debat bukan hanya sekadar di atas panggung, presentasi, sudah. Tidak, tetapi rakyat Indonesia, terutama pemilih pemula itu bisa menilai seperti apa ide ataugagasannya? Seperti apa program-program, visi dan misinya? Seperti apa presentasinya? Bagus atau tidak gaya bahasanya? Lalugestur tubuh dalam presentasi itu ‘kan dinilai semua,” katanya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Debat pertama dan kedua digelar pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023.Sementara itu, debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada tanggal 7 dan 21 Januari 2024. Debat terakhir dijadwalkan pada tanggal 4 Februari 2024.Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Walau begitu, pasangan capres/cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.Adapun tema debat pertama meliputi pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.Tema debat kedua adalah ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.