Wto Betting – Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan, kesehatan industri asuransi umum masih dapat terus ditingkatkan.
Menurut dia, saat ini industri asuransi umum masih belum sehat karena sebagian besar laba masih diperoleh dari hasil investasi yang ditopang oleh permodalan dan pendapatan premi.
“Ini yang kita bilang PR (pekerjaan rumah) kita. Tapi semoga kita menyadari hal ini agar nanti ada suatu terobosan, baik berupa deregulasi, atau regulasi baru,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, industri asuransi umum akan lebih sehat apabila hasil underwriting dapat turut menopang laba perusahaan asuransi umum.
Per kuartal III 2023, industri asuransi mencatat pendapatan premi mencapai Rp73,58 triliun, hasil investasi capai Rp3,81 triliun, hasil underwriting mencapai Rp13,96 triliun, dan laba setelah pajak mencapai Rp5,92 triliun.
Rasio hasil underwriting per kuartal III 2023 pun baru mencapai 18,99 persen atau lebih rendah dari rasio beban usaha ditambah rasio investasi yang sebesar 19,83 persen.
Ia mengatakan ke depan industri asuransi umum perlu melakukan transformasi dan reformasi, serta bersaing secara sehat agar tidak memberikan diskon kepada tertanggung, yang dapat merugikan perusahaan asuransi.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan ke depan perusahaan asuransi ingin mendorong hasil underwriting agar dapat mendatangkan pendapatan dan meningkatkan permodalan.
“Ini hanya bisa terjadi dari perbaikan-perbaikan, transformasi bisnis, dan meningkatkan kreativitas untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan didukung oleh hasil investasi,” katanya.
Adapun hasil investasi industri asuransi umum mencapai senilai Rp3,81 triliun pada kuartal III 2023, meningkat 21,05 persen secara tahunan dibandingkan Rp3,15 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Total investasi yang dilakukan industri asuransi umum mencapai senilai Rp98,64 triliun di kuartal III 2023.
“Capaian tersebut meningkat 9,02 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp90,47 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Trinita.