Wto Betting – Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan strategi adaptasi dan ketahanan iklim untuk meningkatkan perannya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan membantu masyarakat rentan agar lebih memiliki ketahanan iklim.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam keterangannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, mengungkapkan dampak perubahan iklim telah menjadikan krisis kemanusiaan.
Meningkatnya suhu global akibat perubahan iklim yang semakin ekstrem mengakibatkan intensitas bencana alam meningkat dan mengancam keamanan pangan. Selain itu juga menyebabkan migrasi paksa, konflik, ancaman kesehatan manusia, dan kerentanan masyarakat.
“Perubahan iklim telah menjadi krisis kemanusiaan yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Strategi ini akan
menguatkan kerja PMI dalam membantu masyarakat agar lebih berketahanan iklim,” jelas Jusuf Kalla pada peluncuran strategi PMI menghadapi krisis iklim di Jakarta, Selasa.
Strategi ini difokuskan pada enam isu strategis perubahan iklim yang relevan dengan organisasi PMI, yaitu bencana alam dan iklim ekstrem; kesehatan, air, sanitasi, dan hygiene (WASH); pertanian dan pangan; pesisir dan kelautan; dan panas ekstrem perkotaan.
PMI akan menggerakkan sekitar 400 ribu relawannya yang terlatih di seluruh daerah di Indonesia untuk mengimplementasikan strategi ini. Para relawan akan membangun ketahanan iklim dengan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat dengan memerhatikan kebutuhan, pengetahuan, dan pengalaman masyarakat rentan dalam menghadapi risiko dan dampak perubahan iklim.
Bekerjasama dengan berbagai pihak, pada tahap awal, PMI akan menggerakkan para relawan untuk menanam 10 batang pohon per relawan. Selain itu, PMI akan menggiatkan promosi perubahan perilaku untuk mengembalikan kembali tradisi menanam pohon agar menjadi gaya hidup di
masyarakat.
Kerja sama dengan berbagai pihak ini juga diharapkan dapat mencapai tujuan agar PMI kelak menjadi green PMI.
Strategi juga akan dijalankan berkolaborasi dan bermitra dengan pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, serta masyarakat sipil agar dapat saling memanfaatkan beragam keahlian, sumber daya, dan jaringan yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik sekaligus menguatkan koordinasi antarpihak.
Kehadiran perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait, perwakilan negara-negara sahabat, NGO, serta mitra Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menjadi titik awal kolaborasi PMI dengan berbagai pihak untuk membantu pemerintah dalam hal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.