Gerbang Kesuksesan Anda
Beli Tema IniIndeks
Bisnis  

Pemkab Natuna serahkan 45 unit hunian tetap ke korban longsor Serasan

Wto Betting – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna Kepulauan Riau menyerahkan 45 unit rumah hunian tetap (Huntap) kepada korban longsor di Pulau Serasan.

Ke-45 hunian tetaptersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Natuna Wan Siswandi di Kecamatan Serasan,Sabtu.

banner 325x300

Wan menjelaskan, 45 unit huntapitu merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk para korban longsor yang terjadi di Pulau Serasanpada Maret 2023.

Total rumah yang diberikan sebanyak 100 unit, dengan konsep rumah instan sederhana sehat (Risha).

“Kita ucapkan terima kasih kepada kementerian dan lembaga terkait yang sudah memberikan bantuan,” katanya.

Wan Siswandi juga meminta kepada penerima bantuan untuk menjaga dan memanfaatkan rumah tersebut dengan baik.

“Jaga rumahnya, jadikan tempat yang nyaman untuk keluarga,” katanya.

Ia menjelaskan, para penerima itu beruntung karena tanah bekas dilanda longsor akan dikembalikan ke pemilik masing-masing.

Namun, tanah tersebut tidak boleh dibangun bangunan baru dan ditempati, melainkan hanya diperbolehkan digunakan untuk keperluan yang tidak menetap.

“Tanah tetap menjadi milik pemilik, tapi tidak boleh dibangun,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) setempat Hendra Kusuma mengatakan, huntap yang diajukan oleh Bupati Natuna sebanyak 147 unit, namun yang disetujui hanya 100 unit.

“Yang baru bisa ditempati 45 unit,” katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa rumah yang dibangun itu bertipe 36.

Bentuk dan besaran rumah sama dengan huntap-huntap lainnya yang dibangun Pemerintah Pusat di seluruh Indonesia.

“Tipe 36, prototipenya seperti itu, hanya Natuna lebih istimewa karena memiliki halaman yang luas,” katanya.

Ia mengungkapkan, 55 unit rumah huntap lainnya belum bisa diserahkan, karenarigidatau pengerasan jalan di perumahan tersebut belum selesai dibangun.

Namun ke-55 unit rumah huntap sudah selesai 100 persen.

“Karena keterlambatan material bangunan atau material langka,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *