Wto Betting – Nilai ekspor Riau berdasarkan harga freeon board (FOB) pada bulan Oktober 2023 tercatat sebesar 1,59 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami penurunan sebesar 1,16 persen dibanding ekspor September 2023 yakni tercatat 1,60 miliar dolar AS lebih.
“Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 2,02 persen dari 1,44 miliar dolar AS pada September menjadi 1,41 miliar dolar AS pada Oktober 2023,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Asep Riyadi dalam keterangannya, di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, penurunan ekspor yang sama juga terjadi selama Januari-Oktober 2023, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 16,87 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 18,19 persen.
Akan tetapi ekspor migas, kata Asep lagi, justru mengalami kenaikan sebesar 6,31 persen dari 166,38 juta dolar AS pada September 2023 naik menjadi 176,88 juta dolar AS pada Oktober 2023.
“Pada Januari-Oktober 2023 ekspor nonmigas Provinsi Riau ke Tiongkok, India, dan Malaysia masing-masing mencapai 4,14 miliar dolar AS, 2,03 miliar dolar AS dan 0,99 miliar dolar AS,” katanya pula.
Sementara itu total nilai ekspor nonmigas Oktober 2023 dari 13 negara mencapai 1,06 miliar dolar AS, atau turun 14,55 juta dolar AS (1,35 persen) dibanding September 2023.
Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama, seperti Amerika Serikat sebesar 53,87 juta dolar AS, Tiongkok sebesar 24,92 juta dolar AS, Pakistan sebesar 14,33 juta dolar AS, Belanda sebesar 4,69 juta dolar AS.
Ia menyebutkan ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Oktober 2023 masing-masing adalah sebesar 204,36 juta dolar AS dan 138,62 juta, dolar AS atau ke ASEAN turun 2,36 persen dan ke Uni Eropa naik 21,45 persen dibanding September 2023.
Pada periode Januari-Oktober 2023, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai 4,14 miliar dolar AS (26,42 persen), diikuti India dengan nilai 2,03 miliar dolar AS (12,99 persen), dan Malaysia 0,99 miliar dolar AS (6,32 persen).
“Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah minyak kelapa sawit dan fraksinasinya, pulp kayu kimia, serta berbagai produk kimia. Sementara itu ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusi masing-masing 14,78 persen dan 11,24 persen,” demikian Asep.