Wto Betting – Bagnaia dan Marquez terlibat tabrakan saat balapan menyisakan tiga lap lagi yang digelar di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, Minggu, (24/3/2024).
Dua pembalap juara dunia itu memang sedang bersaing sengit jelang balapan berakhir.
Situasi bermula ketika Marquez berhasil menyalip Bagnaia namun sayangnya setelah itu dia melebar.
Bagnaia llalu berusaha kembali merebut posisinya untuk menyalip Marquez.
Walhasil Bagnaia sudah masuk dan berada di sisi dalam daripada Marquez yang melebar.
Akan tetapi, Marquez tampaknya memaksakan untuk segera berada di racing line yang sudah ditempati Bagnaia.
Hingga akhirnya senggolan antara Bagnaia dan Marquez tak terhindarkan dan membuatnya tersungkur di area gravel di Tikungan 5.
Menanggapi insiden tersebut, Bagnaia menganggap Marquez lah yang bersalah.
“Saat menyalip saya, ia (Marquez) melebar. Ketika seorang pria melaju di depan Anda, yang sedang Anda perjuangkan, melebar?” kata Bagnaia usai balapan pada media scrum.
Menurut Bagnaia, tindakan yang ia ambil untuk kembali menyalip Marquez adalah tidak berisiko.
“Dari sisi saya, itu tidak berisiko,” ucap Bagnaia melanjutkan.
“Ketika Marc tiba, dia mencoba menyalip. Dia melebar. Saya mencoba melewati batas. Dia melewati batasnya. Dan kami bertabrakan.”
“Itu adalah sesuatu yang membuat saya marah. Tapi itu normal. Itu adalah insiden balap,” ujar Bagnaia.
Ya, pada akhirnya salah satu dari keduanya tidak mendapatkan sanksi dari FIM Steward.
Meski harus kelihangan poin, Bagnaia memilih tetap fokus untuk menatap balapan selanjutnya yang akan berlangsung ke Circuit of The Americas (COTA) pada MotoGP Americas.
“Kami harus melanjutkan. Itu membuat saya marah karena saya finis dengan nol poin,” kata Bagnaia.
“Tahun lalu di balapan kedua saya melakukan hal yang sama, finis dengan nol poin karena kesalahan saya.”
“Tahun ini, karena insiden balapan. Kami tahu bahwa dengan 38 balapan tersisa, kejuaraan masih sangat panjang.”
“Saya berharap bisa lebih [konsisten]. Bukan untuk mendapatkan nol poin di balapan kedua.”
Jorge Martin yang keluar sebagai pemenang MotoGP Portugal kini memimpin klasemen sementara dengan jeda tiga minggu hingga balapan seri ketiga.
“Saya merasa percaya diri sebelum start. Perasaan saya bagus. Saya merasa lebih baik dengan cengkeramannya,” tutur Bagnaia.
“Saya berpikir untuk menyerang dan memiliki kontrol yang baik atas ban saya.”
“Tapi, begitu saya memulai, saya dalam masalah. Saya berharap untuk menjadi cepat. Orang-orang di depan terlalu cepat bagi saya.”
“Saya mencoba menghindari semuanya dan mengatur ban. Itu sulit. Ketika Pedro Acosta tiba, ia terlalu cepat.”
“Ia melaju dengan kecepatan tinggi, banyak kecepatan, banyak selip.”
Bagnaia merinci kesulitannya yakni masalah cengkeraman.
“Saya berjuang di belakang para pembalap di depan untuk menutup garis dengan cengkeraman yang sama,” kata Bagnaia.
“Mereka sangat cepat di Tikungan 5. Saya mendapatkan keuntungan di bagian lain. Tapi di Tikungan 4 mereka mendapatkan dua persepuluh di setiap akselerasi. Dan di Tikungan 5 saya kehilangan dua persepuluh setiap lap.”
“Itu sulit untuk dipahami. Saya mencoba untuk memiliki garis yang berbeda, saya mencoba untuk memiliki kecepatan tikungan yang sama dengan mereka. Tapi saya selalu melebar.”
“Kami harus memahami hal itu. Hari ini saya mengalami masalah. Itu dimulai pada Lap 7. Kami tidak menduganya,” pungkas Bagnaia.