Wto Betting – Acosta berhasil tampil mencuri perhatian dalam debutnya menunggangi motor MotoGP pada Tes Valencia pekan lalu.
Debut si Bocah Ajaib tersebut juga terbilang meyakinkan ketika ia mampu beradaptasi dengan mulus saat melintasi Sirkuit Ricardo Tormo dengan RC16 dan berseragam GASGAS Factory Racing Tech3.
Acosta memang berada di peringkat 18 dari hasil keseluruhan Tes Valencia.
Namun catatan waktunya sudah cukup impresif.
Ia hanya tertinggal 1,2 detik dari pembalap tercepat Maverick Vinales (Aprilia) yang bertengger di peringkat pertama.
Banyak yang menantikan kiprah Acosta di kelas premier pada musim depan.
Terutama karena keunggulannya yang mampu belajar cepat di setiap kelas baru.
Sebagaimana kesuksesannya merengkuh gelar juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023.
Pembalap yang kini baru berusia 19 tahun itu pun sering disebut-sebut sebagai Marc Marquez versi baru karena keistiemewaan bakatnya yang jarang dimiliki seorang pembalap.
Ekspektasi yang tinggi jelas bisa saja menunggu Acosta pada musim depan.
Namun, rider asal Spanyol itu tidak ingin terlalu memusingkannya. Apalagi sejauh ini, di paddock-nya sendiri, ia tidak dibanding-bandingkan dengan Marquez.
“Karena ketika Anda mempunyai ekspektasi, itu cukup sulit. Tapi saya harus bilang bahwa semua orang di dalam paddock dan di Pierer Mobility AGmendukung saya 100 persen tanpa terlalu memikirkan hasilnya. Ini yang penting,” tandasnya.
Kedewasaan Acosta juga tak kalah mencuri perhatian karena ia tidak menunjukkan gelagat manja selama berada di tim GASGAS.
Percakapannya dengan Kepala Kru yang membantunya selama Tes Valencia, Paul Trevathan, pun bisa menjadi indikatornya.
“Kepala Kru saya, Paul, telah berada di tim itu sejak proyek bersama Pol Espargaro dimulai.”
“Jika kamu ingin mengubah (set-up) sesuatu, bilang pada saya, saya ada di sini untukmu’,” ucap Acosta menirukan Paul.
“Dan kemudian saya menjawab ‘Tidak, saya yang di sini untuk Anda. Saya senang berada di tim ini’,” tukasnya.
Tak cuma itu, tes Valencia yang dijalani selama satu hari, yang cukup menguras tenaga, juga tidak membuat Acosta banyak mengeluh. Sebaliknya, ia malah terus menunjukkan antusiasme tinggi.
“Saya tidak mengalami arm-pump, tidak ada rasa sakit di bisep atau punggung saya, itu adalah hari yang baik,” katanya bersemangat.
“Tapi memang banyak yang bilang bahwa Valencia bukan trek yang terlalu menuntut fisik secara umum.”
“Kalau Anda lihat pembalap MotoGP lainnya, selain Aleix Espargaro, anda dapat melihat bahwa punggung, lengan, leher dan bahu mereka jauh lebih berotot daripada saya,”
“Itu karena mereka membutuhkan untuk mengendarai motor (MotoGP).”
“Saya rasa saya akan membutuhkannya dengan cara yang sama agar bisa bersaing di 11 Grand Prix dengan 44 balapan (termasuk sprint). Ini akan jadi musim dingin yang menyenangkan, dan saya akan melakukan apa yang mereka inginkan,” pungkas Acosta.