Wto Betting – Red Sparks tumbang saat melawat ke kandang Hwaseong IBK Altos pada Jumat (24/11/2023).
Tak mampu berbuat banyak, mereka kalah dengan skor 1-3 (19-25, 26-28, 25-23, 22-25).
Salah satu keberhasilan IBK Altos adalah mematikan para pemain penyerang Red Sparks.
Terutama adalah menutup serangan dari Megawati Hangestri Pertiwi.
Wajar saja, Megawati menjelma menjadi juru gedor yang berbahaya dengan ketajamannya dan mulai mendapatkan perhatian khusus oleh setiap lawannya.
Bagaimana tidak? Megawati benar-benar dibuat frustrasi saat ia baru mampu mencetak tiga poin sepanjang set pertama.
Serangan Megawati baik dari posisi 2 atau 4 atau kanan depan dan kiri depan berhasil dibaca oleh middle blocker lawan.
Dan cukup sering kesalahan justru banyak dilakukan Megawati saat pukulannya jatuh di luar garis permainan.
Hingga akhir laga, Megawati bahkan menjadi penyerang Red Sparks yang mencatatkan tingkat keberhasilan terendah dibanding dua rekan lainnya yakni Giovanna Milana dan Lee So-young.
Adapun Gia paling tinggi dengan 42,11 persen, sementara Lee So-young dengan 36 persen.
Peran krusial itu dipimpin oleh middle blocker IBK Altos bernomor punggung 13 yakni Choi Jeong-min.
Posisi middle blocker IBK Altos musim ini memang sempat diragukan karena lebih banyak mengandalkan pemain muda dan hanya satu pemain senior.
Hal itu setelah IBK Altos ditinggalkan salah satu middle blocker terbaik Korea Selatan, Kim Su-ji yang hengkang ke Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Mereka bahkan mengawali musim ini dengan tiga kekalahan beruntun termasuk menjadi korban pertama Megawati dkk.
Sebelum pertandingan, pelatih IBK Altos, Kim Ho-chul mengungkapkan kontribusi Choi Jeong-min yang dianggap terlalu pendek dengan tinggi badan 179 cm bermain di posisi middle blocker.
“Dia agak pendek, yang mengecewakan, tetapi dia menutupi kekurangan itu dengan naluri yang baik dan gerakan cepat serta lompatannya,” ucap Kim.
Namun, pemain yang baru berusia 21 tahun itu senang dengan performanya saat mengalahkan Red Sparks.
“Kami juga memiliki banyak kekhawatiran selama latihan di sebelum liga bergulir,” kata Choi Jeong-min.
“Namun, kami memutuskan untuk mencobanya dan mengatasinya sendiri. Direktur juga menyemangati kami dengan mengatakan.”