Wto Betting – Koordinator Desk Korea Direktorat Asia Timur Kemlu Puji Basuki menyampaikan kemungkinan besar akan ada banyak tantangan yang akan terjadi dalam hubungan Indonesia dan Korea Selatan di masa depan.
“Jadi ke depan akan banyak tantangan yang kemungkinan besar akan terjadi. Kita perlu mengantisipasi kebutuhan akan perubahan penting dan pemasar yang kompleks,” Kata Puji dalam acara peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea di Jakarta, Kamis.
Puji melanjutkan bahwa setelah 50 tahun hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan, kedua negara harus mencari cara baru untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam bidang seperti konektivitas kecerdasan buatan (AI), ekonomi digital dan mengoptimalkan mekanisme tingkat tinggi yang telah ada.
Dia juga mengatakan untuk meningkatkan kerja sama dan mengatasi masalah regional melalui mekanisme kerja sama regional yang ada seperti ASEAN dan memperluas jaringan untuk mendorong stabilitas dan perdamaian.
Puji menyebutkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan memulai hubungan diplomatik pada tahun 1973, dan kedua negara telah meningkatkan hubungan dua kali sebagai mitra strategis pada tahun 2006 yang kemudian menjadi kemitraan strategis khusus pada tahun 2017.
“Bahkan dalam dua tahun terakhir, kami (Indonesia dan Korea) saling melengkapi secara global dan regional sebagai dampak lanjutan dari kemitraan ASEAN-Korea ke MIKTA dan di berbagai forum seperti kehutanan, perairan, kerja sama parlemen dan banyak lagi,” kata Puji.
MIKTA adalah kelompok yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia yang dibentuk pada 25 September 2013.
MIKTA memainkan peran konstruktif dalam lingkungan internasional dan berfungsi sebagai platform konsultasi lintas kawasan yang meningkatkan rasa saling memahami, memperdalam hubungan bilateral, dan membantu menemukan titik temu untuk kerja sama.