Wto Betting – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) membangun dua instalasi pengolahan air minum (IPA) untuk memasok air minum ke IKN Nusantara.
“Kita membangun dua IPA yakni pertama, IPA dari infrastruktur Intake Sungai Sepaku berkapasitas 350 liter per detik dengan pendanaan dari APBN,” ujar Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Danis Sumadilaga di Jakarta, Kamis.
Sedangkan IPA yang kedua, lanjut Danis, merupakan IPA yang dipasang di Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas 300-350 liter/detik dengan pendanaan dari hibah (grant) yang diberikan oleh Korea Selatan.
Kementerian PUPR sendiri menargetkan pembangunan IPA dari Intake Sungai Sepaku dapat diselesaikan terlebih dulu.
“Dengan demikian, paling tidak dengan kedua IPA ini berjalan maka kawasan IKN Nusantara mendapatkan pasokan air minum sekitar 600 – 700 liter/detik,” kata Danis.
Untuk sementara pasokan tersebut disalurkan ke wilayah IKN Nusantara, namun Kementerian PUPR bisa mengalirkan pasokan air minum dari kedua IPA tersebut ke wilayah sekitar IKN yang membutuhkan.
“Prioritas utamanya memang ke Kawasan IKN Nusantara,” ujar Danis.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, instalasi pengolahan air minum (IPA) bertujuan untuk menyediakan dan mengolah pasokan air minum aman.
Prinsip yang digunakan dalam pembangunan IPA adalah lokasi IPA dioptimalkan dengan operasional dan pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Kemudian memastikan interkoneksi antar-IPA sehingga produksi air minum dapat tetap berjalan ketika salah satu instalasi sedang tidak beroperasi.
Prinsip dasar infrastruktur air di IKN Nusantara salah satunya adalah pengelolaan sumber daya air bertujuan untuk menyediakan akses air minum, air untuk kebutuhan ekonomi dan lingkungan, perlindungan sumber air dari polusi, termasuk melalui sanitasi (air limbah domestik dan persampahan) yang aman dan berkelanjutan, serta pengurangan risiko banjir dalam satu sistem pengelolaan air terpadu.