Hadiah turnamen Dota 2 terbesar dari tahun ke tahun cek data TI ya

Hadiah Turnamen Dota 2 Terbesar
Hadiah Turnamen Dota 2 Terbesar

Hadiah Turnamen Dota 2 Terbesar

Wtobetting.com– Dota 2 bukan cuma game biasa, tapi sebuah fenomena yang mengguncang dunia esports. Turnamen tahunan The International (TI), yang digelar oleh Valve Corporation, selalu jadi pusat perhatian karena hadiahnya yang bikin orang takjub. Sejak pertama kali muncul di tahun 2011, ajang ini berhasil mencuri hati jutaan penggemar dengan prize pool yang terus meroket. kami bakal ajak kamu menelusuri perjalanan seru hadiah turnamen Dota 2 dari masa ke masa, sambil mengupas fakta menarik dan melihat peran besar komunitas di balik kesuksesannya.

Kita akan jalan bareng menyusuri evolusi TI, dari langkah awal yang sederhana sampai jadi turnamen esports dengan hadiah paling wah sepanjang sejarah. Siap buat nostalgia dan terpukau dengan cerita penuh drama serta kemenangan epik? Yuk, langsung kita mulai!

The International 2011: Langkah Pertama yang Mengguncang Dunia

Bayangin nih, sebuah turnamen digelar buat game yang bahkan belum resmi rilis. Itulah yang dilakukan Valve di tahun 2011. The International pertama digelar di Gamescom, Cologne, Jerman, dengan total hadiah USD 1,6 juta—angka yang bikin orang melongo di masa itu.

Daftar hadiah turnamen Dota 2 terbesar hingga 2025!
Daftar hadiah turnamen Dota 2 terbesar hingga 2025!

Natus Vincere (Na’Vi) dari Ukraina jadi bintangnya. Mereka ngalahin EHOME dari China di final dengan skor 3-1, bawa pulang USD 1 juta. Nama-nama seperti Dendi dan Puppey langsung jadi idola, nunjukin kalau Dota 2 nggak cuma soal strategi, tapi juga panggung buat talenta hebat. Aku masih inget banget betapa serunya nonton final itu, bikin jantungan!

The International 2012: Persaingan Ketat di Seattle

Setahun kemudian, TI pindah ke Seattle, yang akhirnya jadi “rumah” buat turnamen ini. Uang tunainya masih sama, USD 1,6 juta, tapi persaingannya jauh lebih sengit. Na’Vi balik lagi ke grand final, tapi sayang, mereka harus nyerah ke Invictus Gaming (iG) dari China dengan skor 3-1.

Kemenangan iG kayak lonceng buat tim-tim Asia yang mulai unjuk gigi. Meski hadiahnya belum naik, TI2 berhasil bikin dunia melirik karena pertandingannya yang bikin deg-degan. Buktinya, aku sampe lupa waktu nontonnya!

The International 2013: Revolusi Crowdfunding Dimulai

Nah, di tahun 2013, Valve bikin gebrakan dengan Compendium. Ini semacam “tiket ajaib” digital yang ngasih kesempatan ke pemain buat nyumbang langsung ke prize pool—25% dari penjualannya masuk ke hadiah. Hasilnya? Totalnya melonjak jadi USD 2,874,380, hampir dua kali lipat dari sebelumnya.

Alliance dari Swedia yang angkat trofi, ngalahin Na’Vi di final dengan skor ketat 3-2. Pertandingan itu bener-bener legenda, penuh ketegangan. Crowdfunding ini nggak cuma nambah duit, tapi juga bikin komunitas ngerasa punya andil besar. Salut banget sama ide cerdas Valve ini!

The International 2014: Hadiah Miliaran Rupiah Pertama

Compendium terus jadi bintang di 2014. Total hadiahnya nyaris bikin orang takjub: USD 10,923,977, atau sekitar Rp 170 miliar lebih kalau dirupiahin sekarang. Digelar di KeyArena, Seattle, TI4 jadi tanda kalau esports udah naik kelas.

Newbee dari China yang menang, kalahin Vici Gaming 3-1. Kerennya, kemenangan ini nggak cuma bawa duit gede, tapi juga bukti kalau tim China lagi kuat-kuatnya. Hadiah sebesar ini bikin aku mikir, “Wah, jadi pro player kayanya asik nih!”

The International 2015: Dominasi Amerika Utara

Tahun 2015, prize pool lagi-lagi pecah rekor di USD 18,429,613. Evil Geniuses (EG) dari Amerika Utara berhasil jadi juara, ngalahin CDEC Gaming 3-1. Turnamen ini nunjukin kalau Dota 2 udah jadi raksasa di dunia esports.

Kemenangan EG bikin wilayah Barat bangga, bukti kalau nggak cuma tim China yang bisa berjaya. Uang sebanyak ini juga jadi magnet buat anak-anak muda yang pengen jadi pro. Aku aja sampe kepikiran buat latihan Dota serius, tapi ya gitu, tangan kaku!

The International 2016: Strategi Inovatif Wings Gaming

Di 2016, hadiahnya nyampe USD 20,770,460. Wings Gaming dari China bikin orang takjub dengan strategi mereka yang unik dan susah ditebak. Mereka ngalahin Digital Chaos 3-1 di final, bikin semua orang ngomongin gaya main mereka.

TI6 ini lebih dari sekadar duit. Buat aku, ini soal kreativitas dan evolusi permainan. Wings nunjukin kalau Dota 2 itu hidup, terus berubah berkat otak cerdas para pemainnya.

The International 2017: Comeback Epik Team Liquid

Dengan hadiah USD 24,787,916, TI7 jadi panggung cerita dramatis banget. Team Liquid start dari lower bracket, tapi sukses sapu bersih Newbee 3-0 di final. Hadiahnya hampir Rp 400 miliar—gila, kan?

Perjalanan Liquid ini bikin hati bergetar. Mereka buktiin kalau mental baja dan kerja tim bisa bawa keajaiban. Aku sampe teriak kegirangan pas nonton finalnya!

The International 2018: Kisah Underdog OG

Tahun 2018, totalnya USD 25,532,177. OG, yang awalnya dianggap underdog, bikin kejutan gede dengan ngalahin PSG.LGD 3-2 di final yang super seru.

Kisah OG ini kayak dongeng. Mereka ngajarin kita kalau semangat dan strategi bisa ngalahin semua prediksi. Aku yakin, momen ini bakal dikenang selamanya sama penggemar Dota.

The International 2019: OG Cetak Sejarah

Puncak kejayaan dateng di 2019, dengan hadiah USD 34,330,068. OG balik lagi dan menang lawan Team Liquid 3-1, jadi tim pertama yang juara TI dua kali berturut-turut.

Prestasi ini bikin OG jadi legenda. Hadiah hampir Rp 500 miliar nunjukin betapa hebatnya dukungan komunitas. Aku cuma bisa bilang, “Hormat buat OG!”

The International 2021: Puncak Hadiah di Tengah Pandemi

Setelah ditunda di 2020 gara-gara pandemi, TI10 akhirnya digelar di 2021 di Bucharest, Rumania. Hadiahnya? USD 40,018,195—rekor terbesar! Team Spirit, tim kuda hitam, menang 3-2 lawan PSG.LGD di final yang bikin deg-degan.

Mereka bawa pulang lebih dari Rp 600 miliar, sekaligus jadi tanda kebangkitan tim CIS. Di tengah situasi sulit, TI10 tetep bikin kita semua terpukau.

The International 2022: Penurunan yang Mengejutkan

Tahun 2022 bikin kaget, hadiahnya turun jadi USD 18,930,775. Tapi Tundra Esports tetep unjuk gigi, sapu Team Secret 3-0 di final.

Meski duitnya berkurang, TI11 tetep seru. Ini bukti kalau pesona turnamen ini nggak cuma soal nominal, tapi juga prestise yang diburu semua tim.

The International 2023: Era Baru dengan Hadiah Rendah

Di 2023, TI12 cuma punya hadiah USD 3,053,438—terendah sejak 2013. Valve ubah kebijakan, nggak lagi andelin Battle Pass buat crowdfunding. Team Spirit juara lagi, kalahin Gaimin Gladiators.

Meski hadiahnya kecil, dominasi Spirit tetep bikin orang takjub. Kayaknya TI mulai masuk fase baru, lebih fokus ke kompetisi ketimbang duit gede.

Faktor di Balik Lonjakan dan Penurunan Hadiah

Apa sih rahasia hadiah TI bisa gede banget? Crowdfunding jawabannya. Sejak Compendium muncul di 2013, komunitas punya peran besar. Battle Pass lanjutin tren itu, bikin pemain gampang nyumbang.

Tapi, pas Valve ganti strategi di 2022 dan 2023, nominalnya langsung anjlok. Meski gitu, TI tetep jadi magnet karena reputasinya yang udah nggak bisa diganggu gugat.

Dampak Hadiah Besar pada Esports

Hadiah gede TI nggak cuma ubah hidup pemain, tapi juga dunia esports. Sponsor dan investor mulai lirik potensi gaming, dan anak muda makin semangat jadi pro.

Tapi, penurunan akhir-akhir ini bikin orang mikir: apa model ini bakal bertahan? Entah bakal balik ke puncak atau jadi lebih sederhana, TI tetep jadi ikon esports.

Kesimpulan: Warisan The International

Dari USD 1,6 juta di 2011 sampe USD 40 juta di 2021, The International udah ninggalin jejak emas di esports. Walau naik-turun, turnamen ini tetep jadi simbol prestise dan cinta komunitas Dota 2.

Buat penggemar sejati, menang di TI nggak cuma soal duit, tapi kebanggaan jadi yang terhebat.

Penasaran sama update Dota 2 atau berita gaming lainnya? Jangan lupa ikuti WTOBET buat info seru yang nggak boleh kamu lewatin!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *