Wto Betting – Luca Marini mengungkapkan alasan hijrah dari Ducati ke Honda adalah untuk menemukan tantangan baru dalam karier balapnya.
Ya, Marini selama ini hampir menghabiskan kariernya bersama tim balap sang kakak yaitu Valentino Rossi.
Dia sudah menjalani enam musim bersama Tim VR46 sejak masih berkompetisi di kelas Moto2 pada tahun 2018.
Marini mengambil keputusan berani untuk pindah dari motor yang sudah kompetitif ke motor yang dalam beberapa musim terakhir berada di bawah standar.
Meskipun janji-janji manis sudah didapat Marini mengenai proyek Honda kedepannya.
Manager Repsol Honda, Alberto Puig, berkomitmen untuk memberikan motor yang lebih baik daripada prototipe MotoGP 2023.
Pada pengalaman pertama menjajal RC213V, Marini juga mendapatkan hasil yang tidak terlalu buruk karena berhasil berada di 10 besar pada tes MotoGP Valencia.
Kendati begitu, Lorenzo menilai keputusan Marini adalah sebuah kesalahan seorang pembalap.
“Dari sudut pandang olahraga, saya pikir itu adalah sebuah kesalahan,” kata Lorenzo kepada media Spanyol AS.com, mengenai kepindahan Marini.
“Saya percaya bahwa situasi putus asa Honda menciptakan peluang ekonomi dan kontrak bagi Marini, yang sulit untuk ditolaknya.”
“Saya akan memprioritaskan untuk memiliki motor terbaik untuk menunjukkan potensi saya dan memenangkan kejuaraan,” ujar Lorenzo.
Juara dunia MotoGP tiga kali itu lebih yakin bahwa Marini akan lebih baik tetap berada di tim Ducati VR46.
“Berganti pabrikan demi uang atau demi tantangan dengan motor yang pada prinsipnya lebih buruk dari yang Anda miliki itu rumit,” ucap Lorenzo.
“Banyak pembalap yang terluka seperti ini.”
“Dia sudah berusia 25 tahun dan membayangkan bahwa Honda akan menjadi motor terbaik dalam dua atau tiga musim tidaklah mudah,” ujar Lorenzo.
Selain itu, Lorenzo mengungkapkan alasan yang lebih masuk akal mengapa Marini melakukan blunder dengan hijrah ke Honda.
Dia mengatakan Marini dengan posturnya yang tinggi akan bermasalah dengan RC213V.
Lorenzo memberikan perbandingan dengan dirinya saat memutuskan pindah ke Honda pada musim 2019.
Di mana itu menjadi kesalahan terbesar sepanjang kariernya hingga akhirnya pensiun.
“Dia (Marini) sangat tinggi dan Honda adalah salah satu motor terkecil di grid. Saya tidak tahu bagaimana dia bisa sampai di sana,” kata Lorenzo.
“Mereka harus melakukan beberapa perubahan penting, tingginya hampir 1,90 meter. Saya 1,72 meter dan saya merasa tidak nyaman dengan kaki saya di atas motor itu.”
“Sulit bagi saya untuk membayangkan Luca di atas Honda, mereka harus melakukan sesuatu,” ujarnya.
Lorenzo memprediksi bahwa Marini harus siap-siap akan sering terjatuh dan terluka.
“Saya sebaliknya dalam hal kepercayaan diri di depan. Marini akan banyak berjuang, banyak jatuh. Bagi saya, dia membuat kesalahan dalam hal hasil,” pungkas. Lorenzo.