Wto Betting – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memboyong delapan pemenang Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2023 ke Shanghai, China, untuk memperkuat kerja sama investasi dengan negeri Tirai Bambu itu.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama investasi antara Indonesia dan China, membuka peluang baru, dan meningkatkan pemahaman bersama, selain itu juga merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM kepada para pemenang ALI 2023.
“Para pemenang ALI tahun ini (2023) mendapatkan kesempatan emas untuk berpartisipasi dalam kunjungan pembanding ke Shanghai, China, yang memberikan eksposur internasional dan pengetahuan mendalam tentang pengembangan dan manajemen investasi serta proses perizinan berusaha,” kata Riyatno lewat keterangan di Jakarta, Jumat.
Kunjungan kerja ke Shanghai, Republik Rakyat China, berlangsung pada tanggal 28-30 November 2023.
Delegasi yang ikut serta terdiri atas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Kepala DPMPTSP Provinsi Yogyakarta, Kepala DPMPTSP Provinsi Maluku, Kepala DPMPTSP Kabupaten Siak, Kepala DPMPTSP Kota Surakarta, Kepala DPMPTSP Kota Surabaya, Perwakilan Kepala DPMPTSP Kota Manado, dan Perwakilan Kepala DPMPTSP Kabupaten Sragen.
Adapun Program ALI sendiri telah menjadi wadah untuk mengevaluasi kualitas kinerja daerah di Indonesia sejak tahun 2021.
Kementerian Investasi/BKPM telah mengevaluasi kualitas kinerja dari 34 Provinsi, 415 Kabupaten, dan 93 Kota dalam hal organisasi, tenaga kerja, infrastruktur, inovasi, regulasi dan prosedur.
Salah satu peserta yang berasal dari DPMPTSP Provinsi Jawa Barat Nining Yuliastini menyampaikan kunjungan kerja ke Shanghai ini memberikan wawasan baru, terutama dalam aspek tata kelola kawasan industri.
Ke depan, Nining berharap dapat mengimplementasikan wawasan yang diperoleh ini ke daerahnya.
“Kami belajar banyak dari pengelola Kawasan Industri Suzhou yang mampu mengubah pedesaan menjadi kawasan industri berbasis teknologi dalam waktu singkat. Di sisi lain, kami juga bertemu dengan pelaku usaha, termasuk perusahaan perakitan pesawat terbang dan perusahaan pengelola limbah,” ungkap Nining.
Kunjungan dimulai dengan melihat proses perakitan pesawat di pabrik COMAC Corporation, termasuk pesawat ARJ21 yang digunakan oleh maskapai Indonesia, TransNusa.
Berlanjut ke Kawasan Industri Suzhou, delegasi tertarik dengan kemajuan sektor usaha dan partisipasi tenant dari berbagai negara.
Selanjutnya, mereka mengunjungi Everbright Environment, pembangkit listrik tenaga sampah bersih yang tertarik untuk berinvestasi di Bantargebang, Bekasi.
Delegasi juga berdiskusi dengan Wakil Wali Kota Suzhou untuk membuka peluang kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.
Kunjungan ditutup dengan kegiatan Marketing Investasi Indonesia (MII) yang juga dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia Djauhari Oratmangun, serta 100 peserta dari 46 perusahaan China.