Gerbang Kesuksesan Anda
Beli Tema IniIndeks
Bisnis  

Bareskrim diminta lakukan pemilahan data pembunuhan berbasis gender

Wto Betting – Komnas Perempuan meminta Bareskrim Polri dan Badan Pusat Statistik agar melakukan pemilahan data pembunuhan berbasis gender agar informasi mengenai fenomena femisida dapat dilihat secara lebih utuh.

“Bareskrim Polri maupun Badan Pusat Statistik agar membuat pemilahan data berbasis gender. Data pilah ini bisa memberikan kita informasi yang lebih utuh mengenai fenomena femisida, sehingga kita dapat menyikapinya dengan lebih komprehensif,” kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam seminar daring bertajuk “Memahami Femisida sebagai Bentuk Kekerasan Gender Terhadap Perempuan”, di Jakarta, Selasa.

banner 325x300

Menurut AndyYentriyani, hal itu penting karena hingga saat ini femisida masih dikategorikan sebagai pembunuhan biasa.

Pemilahan data pembunuhan berbasis gender ini penting, karena aspek pencegahan femisida bisa dimulai dengan memastikan pengusutan pada laporan-laporan seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau pelecehan seksual secara komprehensif.

“Aspek pencegahan bisa kita mulai dengan memastikan pengusutan pada laporan-laporan seperti KDRT atau pelecehan seksual yang bisa berujung pada serangan seksual lainnya,” ujar dia.

Andy Yentriyani mengatakan bahwa tidak semua pembunuhan perempuan bisa dikategorikan sebagai femisida.

Femisida merupakan pembunuhan terhadap perempuan yang didorong oleh kebencian, dendam, penaklukan, penguasaan, dan pandangan terhadap perempuan sebagai barang kepemilikan sehingga boleh berbuat sesuka hatinya.

Femisida berbeda dari pembunuhan biasa karena femisida mengandung aspek ketidaksetaraan gender, dominasi, maupun agresi.

Lebih lanjut, Andy Yentriyani mengatakan femisida adalah bentuk kekerasan berbasis gender yang terburuk terhadap perempuan, bahkan merupakan puncak dari kekerasan berbasis gender bagi perempuan.

Dalam kesempatan itu, Andy Yentriyani menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi antarlembaga dan instansi dalam pengembangan pengetahuan tentang femisida, penanganan kasus femisida, hingga upaya pemulihan keluarga korban femisida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *