Wto Betting – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Sumatera Utara meraih penghargaan dalam program Pendataan Lengkap Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PL-KUMKM) Tahun 2022 dengan catatan prestasi menempati peringkat ke-5 dari 34 provinsi se-Indonesia.
“Dinas Koperasi dan UKM Sumut mendapat penghargaan terbaik ke-5 dari 34 provinsi se-Indonesia dengan capaian data sebanyak 580.378, melebihi dari target yang ditentukan dari pusat sebanyak 580.000 data,” ujar Kadis Koperasi dan UMK Sumut Naslindo Sirait, di Medan, Rabu.
Naslindo mengatakan penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada acara Rakornas Pemanfaatan Hasil PL KUMKM Tahun 2022 di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu.
“Capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras semua Tim Pokja Sumut dan kabupaten/kota, enumerator data serta gerakan koperasi dan UKM di Sumut. Penghargaan ini sebagai motivasi dan semangat bagi gerakan koperasi dan UKM, dan data tersebut digunakan sebagai basis data penyusunan program/kegiatan serta kebijakan,” kata Naslindo.
Ia mengatakan penghargaan ini juga sebagai bentuk komitmen dan kontribusi nyata Dinas Koperasi dan UKM Sumut dalam mendukung dan mengoptimalkan pembangunan sektor UMKM.
“Pemerintah Pusat memberikan apresiasi atas keseriusan Dinas Koperasi dan UKM Sumut dalam menghadirkan data yang akurat dan lengkap, menjadikan Sumut sebagai salah satu yang terdepan dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia,” sebutnya.
Naslindo menuturkan Kementerian Koperasi dan UKM telah menerbitkan regulasi yang mengatur berbagi pakai data yang tertuang dalam Permenkop dan UKM Nomor 7 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Satu Data Koperasi dan UMKM melalui Basis Data Tunggal.
“Tujuannya adalah untuk mengkoordinir pemanfaatan data hasil pendataan Koperasi UMKM dan proses updating data di daerah,” ujarnya.
Menteri Koperasi UKM RI Teten Masduki mengatakan pelaksanaan program ini sebagai upaya membangun basis data tunggal koperasi dan UMKM yang telah dilaksanakan Pendataan Langsung KUMKM pada 2022 lalu.
“Pendataan tersebut menghasilkan data secara nasional sebanyak 10 ribu data koperasi dan UMKM. Pemanfaatan data tersebut untuk pelaku koperasi dan UMKM serta pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi koperasi dan UMKM,” ujar Teten Masduki.