Wto Betting – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui tim aksi cepat atau quick response team (QRT) UPP Kelas II Raja Ampat berhasil mengevakuasi korban insiden kebakaran kapal KLM Indosiren.
Insiden terjadi di perairan Raja Ampat-Pianemo pada Kamis pukul 06.30 waktu setempat.
Kepala Kantor UPP Kelas II Raja Ampat Petrus Ch Maturbongs mengungkapkan, tim QRT kolaborasi UPP Kelas II Raja Ampat bersama Basarnas Sorong dan Polairud Raja Ampat berhasil mengevakuasi 10 anak buah kapal (ABK) dan 20 penumpang, terdiri atas 15 warga negara asing (WNA) dan lima warga negara Indonesia (WNI).
“Seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dengan selamat, namun kondisi kapal mengalami kerusakan parah akibat kebakaran dan karam atau tenggelam di tempat kejadian,” kata Petrus melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Petrus mengungkapkan kronologi bahwa awal kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Waisai dengan tujuan Pelabuhan Paam pada Senin (27/11) pukul 8.30 waktu setempat.
Saat berlabuh di perairan Pianemo Raja Ampat pada Kamis sekitar pukul 6.30 waktu setempat, seorang ABK melaporkan adanya asap dari ruang koridor kapal kepada nakhoda atas nama Hanafi.
“Meskipun upaya pemadaman api dilakukan dengan alat pemadam kebakaran di kapal, sayangnya api tidak dapat dipadamkan dan mulai menyebar,” ujarnya pula.
Dalam situasi sulit tersebut, nakhoda memerintahkan evakuasi sejumlah tamu ke Resort Gloria yang berada di sekitar lokasi. Pukul 09.15 waktu setempat, nakhoda dan ABK mengevakuasi seluruh ABK dan penumpang menggunakan rubber boat milik kapal, dibantu oleh masyarakat setempat.
Kemudian, tim aksi cepat gabungan menuju lokasi dengan menggunakan Kapal SAR RB 221, dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih 2 jam.
“Tim aksi cepat gabungan langsung menuju lokasi saat mendapat laporan pukul 09.30 WIT untuk memberikan pertolongan,” ujar Petrus.
Setiba di lokasi, tim aksi cepat gabungan menemukan kapal sudah hangus terbakar, dan hanya menemukan salah satu kru kapal yang menggunakan boat untuk mengawasi agar masyarakat tidak mendekat.
Setelah mendapatkan informasi dari kru kapal di lokasi, tim gabungan bergerak menuju Resort Gloria yang menjadi tempat evakuasi sementara.
Di Resort Gloria, tim gabungan berkoordinasi dengan nakhoda kapalHanafi untuk memastikan kondisi penumpang dan kru. Nakhoda memberikan informasi bahwa semua penumpang dan kru kapal dalam keadaan selamat tanpa ada yang terluka.
“Setelah memberikan arahan, tim aksi cepat gabungan melanjutkan proses evakuasi penumpang bersama kru kapal dari Resort Gloria menuju Waisai dengan menggunakan Kapal SAR RB 221,” ujarnya pula.