Wto Betting – Red Sparks harus mengakui keunggulan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders dalam pertandingan yang dihelat di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Korea Selatan, Selasa (21/11/2023).
Tim yang diperkuat opposite andalan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, itu takluk dengan skor 2-3 (25-23, 17-25, 25-21, 19-25, 9-15).
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Red Sparks karena tak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir mereka.
Meski kalah, Red Sparks setidaknya mengalami peningkatan dalam dua pertandingan terakhir.
Mereka mampu mencuri satu poin saat menghadapi laga sulit kontra juara bertahan, Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass, dan pemuncak klasemen, Pink Spiders.
Berbeda dengan kompetisi bola voli pada umumnya, poin lebih menentukan di Liga Voli Korea daripada jumlah kemenangan.
Ko Hee-jin selaku pelatih pun mencoba melihat sisi positif.
Salah satunya adalah menyoroti kembalinya kapten Red Sparks, Lee So-young, yang baru kembali pada putaran kedua usai melewati fase penyembuhan cedera bahu.
Pemain berusia 29 tahun itu baru kembali saat Red Sparks menghadapi Suwon Hyundai E&C Hillstate, Kamis (9/11/2023).
Saat itu Lee hanya bermain sebentar dengan menggantikan posisi Megawati.
Meski begitu, Lee menunjukkan perkembangan yang cukup baik pada pertandingan menghadapi Pink Spiders di mana dia menjadi pemain mula.
Lee mencetak 12 poin, dengan rincian 10 attack dan 2 block point.
Meski tidak terlalu memiliki postur seperti layaknya opposite pada umumnya, pemain dengan tinggi 176cm itu mampu membuktikan kualitasnya.
Tak hanya menyerang, Lee juga cukup cerdik dalam bertahan.
“Saya pikir dia akan menunjukkan penampilan yang bagus selama dia tidak sakit atau cedera,” imbuh Ko.
Dengan demikian, serangan Red Sparks menjadi lebih aktif dan bervariasi.
Lee So-young menjadi sumber daya yang dapat meringankan beban Mega dan Giovanna Milana yang dijuluki Meriam Kembar karena peran vital sebagai juru gedor.
Tentunya, dengan angin segar yang didapat Red Sparks usai kembalinya sang kapten.
Pelatih meminta anak asuhnya segera melupakan hasil minor untuk menatap dua laga terakhir pada putaran kedua.
“Kami memiliki permainan yang bagus, tetapi penerimaan (receive) kami berantakan di akhir pertandingan,” imbuhnya.
“Sangat disayangkan bahwa kami kalah tanpa bisa melakukan sesuatu.”
“Kami tidak ingin kalah lagi setelah mengalami kekalahan beruntun. Kami harus memperbaiki blok, eror tidak perlu, servis, dan receive sehingga bisa bersaing dan menembus play-off.”
“Kami harus segera melupakannya, dan saya rasa perlu ada kesempatan untuk melakukan hal tersebut,” tegas pelatih berusia 43 tahun itu.
Red Sparks akan menghadapi Hwaseong IBK Altos (24/11/2023) dan Gwangju AI Pepers Savings Bank (28/11/2023).
Kesempatan Red Sparks untuk bangkit dari rentetan kekalahan, mengingat kedua tim tersebut mampu dikalahkan Megawati dkk pada putaran pertama lalu.