Wto Betting – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah atau penyelenggara terbaik dari event-event wisata olahraga tingkat dunia terutama untuk olahraga air yang digelar di Danau Toba, Sumatera Utara.
“Dalam perbincangan saya dengan Founder H2O Racing, Nicolo, saya mendapatkan laporan bahwa Indonesia menjadi organizer terbaik dalam event ini dan ini akan disampaikan di Sharjah pekan depan,” kata Sandiaga di Balige, Minggu.
Ia menjelaskan Indonesia, khususnya kawasan Danau Toba mendapat kepercayaan sebagai lokasi penyelenggaraan Aquabike Jetski World Championship 2023. Event yang menggelar dua kejuaraan dunia ini diikuti oleh 118 pembalap dari berbagai negara.
“Ini merupakan sejarah baru, Danau Toba selama 1 tahun menggelar 2 event internasional. Untuk Aquabike Jetski World Championship 2023 bisa menarik lebih dari 100 ribu penonton. Berdasarkan informasi dari In Journey selama dua hari berlangsung, sebanyak 50 ribu lebih penonton menyaksikan acara ini,” ujarnya.
Melalui event ini, Sandiaga berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta UMKM mendapatkan dampak positif.
“Meskipun hujan masyarakat antusias. Dan yang paling penting hotel-hotel terisi, produk UMKM dapat terjual. Dampak ekonomi bagi masyarakat bagi empat kabupaten sebagai lokasi event mendapatkan pengaruh baik,” ujarnya.
Founder H2O Racing Nicolo Di San Germano juga mengakui Danau Toba sebagai salah satu lokasi terbaik dunia. Menurutnya, Danau Toba sangat menarik dan unik dan tidak tertutup kemungkinan Danau Toba menjadi tempat pelatihan untuk Aquabike dan F1 Powerboat.
“Ada banyak alasan kenapa Danau Toba menjadi venue di event ini, karena kemegahan, kecantikan, serta keindahan dari Danau Toba yang layak dikenal oleh lebih banyak masyarakat dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin menjelaskan tingkat okupansi hotel selama penyelenggaraan acara Aquabike Jetski World Championship rata-rata mencapai 100 persen.
“Kami bukan hanya berharap banyak pengunjung yang datang, tapi bagaimana bisa melibatkan masyarakat kami dalam kegiatan ini, karena di sini juga terjadi suatu kolaborasi budaya,” ujarnya.