M-series Mlbb Berapa Tahun Sekali
wtobetting.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya seberapa sering puncak kompetisi Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) digelar? M-series, turnamen yang membuat jutaan penggemar esports menahan napas, bukan sekadar ajang biasa. Ia adalah Olimpiade-nya MLBB, tempat legenda lahir dan sejarah ditulis ulang. Tapi, berapa tahun sekali M-series diadakan? Apakah jadwalnya tetap atau bergantung pada kondisi? Simak jawaban lengkap dan napak tilas perjalanan epik turnamen ini, dari M1 yang pionir hingga M6 yang spektakuler.
Jawaban Utama: Frekuensi M-series MLBB
M-series Mobile Legends: Bang Bang dirancang sebagai turnamen dunia tahunan, diadakan sekali setiap tahun oleh pengembang Moonton. Ini adalah ritme baku sejak edisi perdananya. Meski demikian, realitas terkadang menguji konsistensi. Pandemi global COVID-19 memaksa M2 ditunda, menggesernya ke Januari 2021-padahal seharusnya digelar akhir 2020. Namun, pengecualian ini tidak mengubah pola dasarnya.

Setelah M2, Moonton kembali ke siklus reguler: M3 digelar Desember 2021, M4 pada 2023, M5 di penghujung tahun yang sama, dan M6 pada Desember 2024. Intinya: M-series adalah acara tahunan, biasanya di akhir tahun (November/Desember), dengan durasi persiapan satu musim kompetitif penuh.
Sejarah Lengkap M-series: Dari M1 hingga M6
M1 (2019): Kelahiran Sebuah Tradisi
Lokasi: Axiata Arena, Kuala Lumpur, MalaysiaJuara: EVOS Legends (Indonesia)Catatan Krusial: M1 menjadi fondasi segala sesuatu. Dengan 16 tim dari 14 negara-termasuk Brasil, Rusia, dan Jepang-turnamen ini membuktikan MLBB punya daya tarik global. EVOS Legends mengalahkan RRQ Hoshi di final yang mendebarkan, membawa pulang trofi dan hadiah $250.000. Saat itu, format babak grup dan playoff double-elimination langsung jadi standar emas.
M2 (2021): Ujian Pandemi dan Kejutan Filipina
Lokasi: Singapore Indoor Stadium, SingapuraJuara: Bren Esports (Filipina)Catatan Krusial: Dijadwalkan untuk 2020, M2 tertunda hingga Januari 2021 akibat lockdown. Tim-tim bermain dalam “gelembung kompetisi” ketat. Bren Esports, yang diunggulkan ketiga, mengejutkan dunia dengan mengalahkan juara bertahan EVOS di semifinal, lalu menghempaskan Burmese Ghouls di grand final. Momen ini menandai kebangkitan Filipina sebagai kekuatan baru.
M3 (2021): Dominasi “The Queen” dan Strategi Meta
Lokasi: Suntec Singapore Convention CentreJuara: Blacklist International (Filipina)Catatan Krusial: Hanya 11 bulan setelah M2, M3 digelar Desember 2021-bukti ketahanan esports. Blacklist International, dipimpin oleh strategi “Ube Strat” (fokus pada hero Valentina dan Pharsa), mendominasi tanpa ampun. Mereka menyelesaikan turnamen hanya dengan 1 kekalahan, mengalahkan ONIC Indonesia di final. Hadiah naik menjadi $300.000, mencerminkan pertumbuhan popularitas.
M4 (2023): Rekor Penonton dan Kemenangan Sensasional
Lokasi: Tennis Indoor Senayan, Jakarta, IndonesiaJuara: ECHO (Filipina)Catatan Krusial: Kembali ke Indonesia setelah M1, M4 memecahkan rekor jumlah penonton: 4 juta peak viewers! ECHO, tim yang sebelumnya dianggap “underdog”, meraih kemenangan dramatis melawan RRQ Hoshi lewat skor 4-3. Total hadiah melonjak signifikan menjadi $800.000, menunjukkan komitmen Moonton menjadikan M-series premium.
M5 (2023): Dua Mahkota dan Nostalgia Manila
Lokasi: Rizal Memorial Coliseum, Manila, FilipinaJuara: AP Bren (Filipina)Catatan Krusial: AP Bren (nama baru Bren Esports) menciptakan sejarah sebagai tim pertama juara dua kali M-series. Di depan publik rumah, mereka mengandalkan agresivitas “Pheww” di lane gold dan taktik drafting KarlTzy. Kemenangan 4-3 atas ONIC Indonesia ini memperkuat hegemoni Filipina, sekaligus membawa pulang lion share dari total hadiah $900.000.
M6 (2024): Kembali ke Akar & Jutaan Dolar
Lokasi: Malaysia International Trade and Exhibition Centre, Kuala LumpurJuara: ONIC PhilippinesCatatan Krusial: M6 menyaksikan kembalinya turnamen ke Malaysia-tempat M-series pertama. Hadiahnya mencapai $1.000.000, angka psikologis yang menegaskan status elit turnamen. ONIC Philippines, tim yang selalu jadi runner-up, akhirnya menang setelah mengatasi Falcons AP.Bren di final ketat. Edisi ini juga menampilkan tim wildcard dari Turki dan Mongolia, memperluas peta persaingan.
Evolusi dan Signifikansi M-series
Dari Turnamen Lokal ke Global
Awalnya, M-series hanya diikuti wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Eropa Timur. Kini, ia menjangkau Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Utara. Sistem kualifikasi melalui MPL (Mobile Legends Professional League) di 12 negara jadi kunci demokratisasi ini. Bahkan, tim non-MPL seperti Fire Flux Esports (Turki) di M6 membuktikan jalur kompetisi semakin terbuka.
Format yang Semakin Ketat
Jika M1 memakai sistem grup sederhana, edisi terkini menggunakan double-elimination bracket dengan lebih banyak seri Best-of-5 dan Best-of-7. Grand final selalu Best-of-7, memastikan hanya tim paling tangguh yang menang. Perubahan ini merespons kritik tentang “kesempatan kedua” yang terlalu longgar di masa awal.
Dampak Ekonomi & Budaya
M-series bukan sekadar turnamen. Ia adalah penggerak industri:
- Konten kreator di YouTube/TikTok meledak selama M-series, dengan video highlight raih jutaan view.
- Sponsor seperti Samsung dan True Money meningkatkan investasi, melihat engagement fans.
- Kota tuan rumah dapat dampak pariwisata signifikan. Contoh: Okupansi hotel di Jakarta naik 40% saat M4.
Seorang analis esports, Rizal Yusuf, menyatakan: “M-series mengubah MLBB dari game kafe menjadi karier profesional. Pemain dari desa terpencil kini punya jalan ke panggung dunia.”
Tantangan dan Proyeksi Masa Depan
Meski sukses, M-series menghadapi ujian:
- Kepadatan jadwal: Turnamen nasional (MPL) kadang bentrok dengan persiapan M-series.
- Keseimbangan wilayah: Filipina dan Indonesia masih dominan; wilayah lain perlu dukungan infrastruktur lebih.
- Inovasi format: Wacana sistem “point accumulation” sepanjang tahun (seperti Dota 2’s DPC) sedang dipertimbangkan.
Untuk M7 (2025), desas-desus menyebut Brasil atau Dubai sebagai calon tuan rumah-langkah strategis untuk memperkuat ekspansi global.
Penutup: Lebih dari Sekadar Turnamen Tahunan
M-series MLBB bukan hanya event tahunan; ia adalah denyut nadi komunitas. Dari M1 yang merintis hingga M6 yang memecahkan rekor, turnamen ini membuktikan bahwa esports mampu menyatukan budaya, menciptakan pahlawan baru, dan menghadirkan drama tak terduga. Konsistensi Moonton menggelarnya tiap tahun-dengan adaptasi saat dibutuhkan-menegaskan komitmen pada ekosistem game.
Jadi, kapan M-series berikutnya? Tunggu akhir 2025! Sementara itu, saksikan bagaimana tim favorit Anda bertarung di liga regional untuk memperebutkan tiket ke ajang paling bergengsi di jagat MLBB ini.
Jadilah yang pertama tahu perkembangan M7! Pantau terus berita esports terkini hanya di WTOBET-sumber tepercaya para legenda.