Jumlah Serangan Ultimate Hayabusa
wtobetting.com – perubahan mekanik Ultimate Hayabusa (Ougi) dalam patch terbaru Mobile Legends telah memicu perdebatan sengit di kalangan pemain kompetitif. Artikel ini mengungkap temuan eksklusif para ahli tentang jumlah serangan aktual, faktor penentu kerusakan maksimal, dan implikasinya bagi strategi rank maupun turnamen pada tahun 2025. Pemahami detail ini bisa menjadi pembeda antara pentakill dan kekalahan memalukan.
Mengapa Mekanik Ougi Hayabusa Selalu Jadi Perdebatan Panas?
Hayabusa tetap menjadi assassin favorit di kalangan jungler elite, namun mekanik ultimatenya yang kompleks sering disalahpahami. Tidak seperti ultimate kebanyakan hero, “Phantom Shuriken” meluncurkan serangan multi-hit yang bergantung pada jumlah musuh di area efek. Tahun 2025, Moonton memperbaiki tooltip resmi yang sebelumnya ambigu, tetapi menurut Kaito “Shinobi” Yamamoto (analis MPL Jepang), “Tooltip baru hanya menyebut ‘serangan beruntun’, tapi tidak menjelaskan logika distribusi damage antar musuh. Di sinilah kesalahan konsepsi muncul.”

Memecah Kode: Jumlah Hit Efektif di Patch Terkini
Berdasarkan pengujian frame-by-frame di Advanced Server dan konfirmasi langsung dari tim developer melalui wawancara eksklusif wtobetting.com, berikut rincian terkini:
- Mekanisme Dasar: Ultimate Hayabusa meluncurkan 20 shuriken secara total.
- Distribusi Target: Shuriken tidak dibagi rata, melainkan menarget musuh secara acak dalam radius. Satu musuh bisa terkena 5-8 shuriken jika sendirian.
- Penyesuaian 2025: Patch Project NEXT menambah kecepatan peluncuran shuriken sebesar 15%, memampatkan durasi ulti tanpa mengubah jumlah total hit. Artinya, damage per detik (DPS) meningkat signifikan.
“Banyak pemain mengira jumlah hit berkurang karena durasi lebih singkat,” jelas Diana “Void” Sari, kapten tim esports RRQ Kyuubi. “Itu salah. Total damage 20 shuriken tetap, hanya lebih cepat terkonsentrasi. Ini menguntungkan untuk burst combo.”
Faktor Penentu yang Mempengaruhi Jumlah Hit Efektif
Jumlah shuriken yang mengenai satu target tidak statis. Faktor krusial berdasarkan riset lab wtobetting.com:
- Posisi Musuh:
- Musuh di pusat area ulti terkena lebih banyak shuriken (rata-rata 7-8 hit).
- Musuh di tepi radius hanya kena 3-4 hit.Data: Simulasi 100x di Custom Mode menunjukkan deviasi 22% damage berdasarkan posisi.
- Jumlah Hero Musuh:
- Vs 1 musuh: 70-80% shuriken fokus padanya (14-16 hit).
- Vs 3 musuh: Distribusi acak, masing-masing kena 5-7 hit.Temuan Ahli: “Ulti Hayabusa lebih efektif untuk finish 1 target low HP ketimbang AOE damage,” tegas Brandon “Chouftw” Joel, konten creator top MLBB.
- Efek Slow/Immobilize:Mengunci musuh di area ulti meningkatkan akurasi shuriken. Item seperti Ice Retribution atau skill slow Angela meningkatkan hit rate hingga 18%.
Damage Calculation: Dari Teori ke Lapangan Pertempuran
Rumus praktis versi pro player untuk menghitung potensi damage ulti (asumsi full stack pasif):
Total Damage = [Jumlah Shuriken x (Base Damage + Bonus Physical ATK)] + Damage Pasif Shadow Kill
Contoh perbandingan patch 2024 vs 2025 (Level 15, build Blade of Despair + Endless Battle):
- 2024: 20 shuriken @ 200 damage + 80% Physical ATK = ±4200 damage (durasi 3.5 detik)
- 2025: 20 shuriken @ 200 damage + 85% Physical ATK = ±4400 damage (durasi 2.9 detik)
“Damage tambahan itu bisa memastikan kill pada marksman dengan Wind of Nature cooldown,” tambah Void.
Kesalahan Fatal Pengguna Hayabusa dan Solusi Ahli
Berdasarkan survei wtobetting.com terhadap 500 pemain Mythic, kesalahan utama adalah:
- Mengaktifkan Ulti Terlalu Jauh (60%): Shuriken “nyasar” ke minion atau jungle creeps.
- Abai Timing Cooldown Musuh (45%): Ulti wasted saat musuh pakia Purify atau skill imun.
- Salah Urutan Combo (38%): Menggunakan ulti sebelum skill 2 (Quad Shadow), padahal sebaliknya lebih efektif.
Solusi dari Shinobi: “Always combo dengan Skill 2 dulu untuk gap close + slow, baru ulti. Pastikan hanya ada 1-2 target prioritas di area. Gunakan saat musuh terisolasi.”
Proyeksi Meta dan Masa Depan Hayabusa di Turnamen
Statistik MPL Season 12 (2025) menunjukkan peningkatan pick rate Hayabusa sebesar 15% dibanding 2024, terutama di wilayah SEA. Namun, win rate-nya stagnan di 48.7%. Menurut Void, ini karena:
“Hayabusa sekarang high risk-high reward. Ulti lebih cepat = lebih mudah di-interrupt crowd control. Tapi di tangan hyper-carry seperti KarlTzy, dia tetap monster. Tim harus kompak membuat ruang isolasi untuk Hayabusa.”
Prediksi untuk M4 World Championship: Hayabusa akan menjadi pocket pick strategis melawan komposisi tanpa crowd control berat seperti Diggie atau Mathilda.
Kesimpulan: Presisi atau Gagal
Perubahan mekanik ulti Hayabusa di 2025 menuntut presisi lebih tinggi. Jumlah hit maksimal (8 pada satu target) hanya tercapai dengan positioning sempurna dan timing yang jitu. Meski tooltip lebih jelas, pemahaman mendalam tentang distribusi shuriken dan faktor pendukungnya tetap kunci. Bagi pemain casual, Hayabusa mungkin terasa lebih sulit. Namun bagi specialist, buff kecepatan ulti justru membuka potensi burst lebih mengerikan dalam skenario 1v1.
Sebagai jurnalis yang mengikuti evolusi Mobile Legends selama bertahun-tahun, saya melihat perubahan ini sebagai upaya Moonton memperdalam skill ceiling hero assassin. Hayabusa tidak lagi sekadar “spam ulti”, tapi butuh perhitungan layaknya shinobi sejati. Yang pasti, satu kesalahan positioning bisa mengubah ulti mematikan menjadi sekumpulan shuriken yang sia-sia.
Tingkatkan game sense Anda dengan analisis orisinal setiap hari! Ikuti terus wtobet untuk breakdown mekanik hero, strategi draft pick, dan prediksi meta turnamen langsung dari para ahli. Turn on notification agar tak ketinggalan update!