Gerbang Kesuksesan Anda
Beli Tema IniIndeks

Kena Serangan Rasialis setelah Cekcok dengan Lionel Messi, Pengagum Cristiano Ronaldo Curhat Panjang Lebar di Media Sosial

Wto Betting – Perseteruan Lionel Messi dengan Rodrygo mewarnai kemenangan 1-0 Timnas Argentina atas Timnas Brasil pada matchday keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol, Rabu (22/11/2023) pagi WIB.

banner 325x300

Insiden tersebut terjadi sesaat setelah pemain dari kedua kesebelasan kembali masuk ke lapangan usai pertandingan dihentikan selama beberapa menit.

Laga Brasil vs Argentina sempat dihentikan karena suporter kedua tim terlibat bentrok di tribune.

Saat bentrokan terjadi, Lionel Messi dan para pemain Argentina lainnya sempat berjalan ke tribune untuk menenangkan suporter.

Setelah itu, Messi menginstruksikan rekan-rekannya untuk kembali ke lorong stadion.

Mereka menolak bertanding jika situasi belum kondusif.

Keputusan Messi dan para pemain Argentina lainnya meninggalkan lapangan membuat wonderkid Timnas Brasil, Rodrygo, merasa kesal.

Dia kemudian mengatai La Pulga dan Argentina dengan sebutan pengecut.

Tak terima, Messi kemudian melayangkan balasan menohok terhadap pengagum Cristiano Ronaldo tersebut.

Superstar Inter Miami itu mengingatkan Rodrygo bahwa Tim Tango adalah juara Piala Dunia 2022.

Insiden itu pun viral di media sosial dan berbuntut panjang di kalangan suporter.

Instagram pribadi Rodrygo diserang komentar bernada rasialis.

Baru-baru ini, winger Real Madrid itu menanggapi serangan rasialis yang diterimanya.

Dalam unggahan terbaru di Instagram pribadinya, Rodrygo menyatakan bahwa dia kembali menjadi korban rasialisme.

Namun, dirinya menegaskan tak akan berhenti memberikan perlawanan terhadap rasialisme.

“Rasialisme selalu aktif,” demikian bunyi pernyataan Rodrygo.

“Media sosial saya diserbu dengan hinaan dan segala macam omong kosong.”

“Semua orang bisa melihatnya.”

“Jika kita tidak melakukan apa yang mereka inginkan, jika kita tidak berperilaku sebagaimana yang mereka pikir harus kita lakukan, jika kita mengenakan sesuatu yang mengganggu mereka, jika kita tidak menundukkan kepala ketika diserang, jika kita menempati ruang yang mereka pikir mereka miliki, rasialisme beraksi dengan semua perilaku kriminal ini.”

“Ini nasib buruk mereka.”

“Kami tidak akan berhenti,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *