Wto Betting – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Hadi Al Husaini di sela perhelatan Conference of the Parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (4/12).
“Dalam pertemuan ini topik yang kami bahas seputar COP28, komitmen perubahan iklim, dan kerja sama kedua belah negara,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.
Dia menyebutkan, Indonesia dan Uni Emirat Arab sama-sama memiliki perhatian yang tinggi dalam upaya penanganan iklim. Adapun transisi energi Indonesia telah diwujudkan melalui mekanisme transisi energi (Energy Transition Mechanism/ETM) yang telah diperkenalkan pada forum G20 2022 di Indonesia.
Selain itu, Indonesia turut menangani iklim dengan menggunakan instrumen obligasi hijau (green bonds), penerapan pasar karbon dan pajak karbon, serta taksonomi hijau sebagai katalisator investasi sektor swasta.
Sri Mulyani pun berharap pertemuan dengan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab akan membawa banyak manfaat bagi Indonesia maupun Uni Emirat Arab.
“Sebuah percakapan yang singkat namun begitu padat. Semoga dapat berbuah beragam manfaat bagi masyarakat,” ucap dia menambahkan.
Selain dengan Mohamed bin Hadi Al Hussaini, sebelumnya Sri Mulyani telah melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan para pemangku kepentingan baik negara maupun lembaga internasional di sela-sela rangkaian kegiatan COP28 di Dubai.
Pada hari pertama, Sri Mulyani melakukan pertemuan secara bilateral dengan Direktur Eksekutif Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund/GCF) Mafalda Duarte, Menteri Keuangan Belanda Sigrid Kaag, dan Managing Director Citi Group Julie Monaco.
Selanjutnya pada hari kedua, Menkeu Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Uni Emirat Arab Mohamed bin Hadi Al Hussaini.
COP28 di Dubai secara khusus mengangkat empat tema yaitu Fast-track Energy Transition, Fixing Climate Finance, Focus on Nature, People, Lives & Livelihoods, dan Inclusivity.
Hal tersebut menunjukkan bahwa isu transisi energi menjadi isu yang semakin strategis bagi pencapaian target suhu bumi di bawah 1,5 derajat celcius menuju Emisi Nol Bersih (Net Zero Emission).