Wto Betting – Red Sparks seringkali mengalami kesalahan yang hampir berulang pada setiap pertandingan.
Tim yang diperkuat opposite Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, itu sering hilang fokus saat sudah memimpin cukup jauh dari lawannya.
Situasi paling fatal dialami Red Sparks saat menjamu salah satu rival terdekat di klasemen, Hwaseong IBK Altos, pada (2/12/2023).
Megawati dkk tampak sangat mendominasi pertandingan hingga memenangkan dua set awal terlebih dahulu.
Akan tetapi intensitas pertandingan yang mulai meningkat pada set ketiga membuat mereka kehilangan kepercayaan diri.
Red Sparks akhirnya harus kehilangan momentum untuk menang dan kalah dari IBK Altos, dengan skor 2-3 (25-14, 25-17, 18-25, 19-25, 11-25).
Situasi serupa kembali terjadi pada pertandingan terakhir Red Sparks saat melawat ke markas Gwangju AI Peppers Savings Bank pada Jumat (8/12/2023).
Padahal mereka sudah memimpin enam poin pada set kedua namun justru balik tertekan walau akhirnya tetap memenangkan laga, dengan skor 3-1 (25-23, 22-25, 25-16, 25-19).
Masalah itu diakui oleh Park Hye-min. Pemain berposisi outside hitter itu mengatakan bahwa sulit untuk tetap bermain konsisten pada pertandingan.
Pemain berusia 23 tahun itu menjelaskan tidak mudah bagi pemain secara mental mengatasi persoalan seperti itu di atas lapangan.
“Tidak mudah untuk mengatasinya secara mental dengan pasang surut yang dialami, tetapi kami telah menjalani banyak latihan (tertawa)!”
“Saya yakin jika kami terus melakukan apa yang kami lakukan, kami akan mampu menunjukkan performa yang baik.”
“Pelatih selalu mengingatkan kami agar tidak menjadi lebih gugup karena bertanding, tetapi untuk melakukannya seperti ketika latihan.”
“Jika benar-benar bisa melakukannya, kami bisa keluar dari pasang surut ini,” imbuhnya.
Ya, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin selalu memberikan arahan untuk anak asuhnya bermain lebih lepas selayaknya melakoni pertandingan dalam latihan.
Pasalnya permasalahan yang dialami para pemain Red Sparks cenderung ke masalah kekuatan mental daripada teknis.
Selain itu, Park Hye-min juga menjelaskan perubahan posisinya dalam taktik.
Diketahui Park Hye-min berbagi posisi di lini serang bersama dua pemain asing mereka yakni Megawati Hangestri Pertiwi dan Giovanna Milana.
Namun dia rela mengalah dengan mengikuti arahan pelatih bermain untuk lebih fokus dengan tugas penerimaan bola atau receive.
Karena tidak bermain di posisi aslinya, tak jarang Park Hye-min masih cukup sering melakukan kesalahan receive sehingga menghasilkan service ace untuk lawan.
“Megawati Pertiwi dan Giovanna Milana memiliki kekuatan ofensif yang sangat baik,” imbuhnya.
“Peran terbesar saya adalah melakukan receive dengan baik dan membuat koneksi yang baik sebagai pemain kedua dalam serangan.”
“Perubahan difokuskan pada bagian itu. Ini adalah posisi yang jarang saya mainkan. Tentu saja, ada bagian-bagian yang sulit.”
“Tapi saya rasa saya bisa membaur dengan baik karena saya sudah banyak berlatih! Tidak ada ketidaknyamanan yang berarti,” ujar Park Hye-min.