Wto Betting – Hari-hari buruk pevoli Indonesia, Megawati bersama timnya Red Sparks dalam lanjutan Liga Voli Korea 2023-2024 belum berakhir.
Terkini, tim besutan Ko Hee-jin itu dipermalukan oleh tim tamu Hwaseong IBK Altos pada akhir pekan kemarin, Sabtu (2/12/2023).
Tampil di kandang yakni Daejeon Chungmu Gymnasium, Korea Selatan, Red Sparks dibuat kedodoran meski unggul 2 set terlebih dulu.
Keungulan tersebut buyar dan Red Sparks membuka putaran ketiga Liga Voli Korea dengan kekalahan 2-3 (25-14, 25-17, 19-25, 18-25, 11-15).
Dalam menghapi IBK Altos, penampilan Megawati sendiri cukup garang terlepas hasil akhir yang didapatkan dengan memilukan.
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu menjadi pemain tersubur dalam pertandingan ini melalui torehan total 33 poinnya.
Torehan Megawati tersebut jelas unggul jauh jika dibandingkan dengan rekan setimnya asal Amerika Serikat, Giovanna Milana (Gia).
Menghadirkan julukan Meriam Kembar bersama Megawati, pemain yang mengisi pos outside hitter tersebut mengumpulkan 19 poin.
Dengan penampilan yang cukup garang dari pevoli tanah air berusia 24 tahun itu, kekalahan bukanlah hal yang mudah diterima Ko Hee-jin.
Sebagai pelatih tim, dia memiliki beberapa catatan untuk Megawati dan Gia melalui kekalahan menyakitkan dari IBK Altos.
Di mata pria berusia 43 tahun tersebut, kekalahan ini menunjukkan bahwa Megawati dan Gia merupakan pemain yang sangat emosional.
Ada hal lain yang harus diupayakan Ko untuk bisa mengerahkan segenap kemampuan serangan yang dimiliki Megawati dan Gia ketika di lapangan.
“Mereka bukanlah pemain yang bisa membuat Anda kewalahan dengan kemampuan mereka, jadi saya pikir saya perlu membuat sebuah suasana,” imbuhnya.
Di mata Ko Hee-jin, Duo Meriam Kembar tersebut membutuhkan daya dukung setidaknya dari satu pemain Red Sparks lainnya.
Pemain itu adalah Park Hye-min, pemain nomor 10 Red Sparks yang menempati posisi sebagai outside hitter.
Sentuhan Park sempat membuat solid gempuran Megawati dan Gia terutama saat kompetisi baru memasuki putaran pertama.
Pada saat itu, Red Sparks tampil spartan dengan mengemas empat kemenangan dan dua kekalahan.
Seiring menurunnya performa pemain berusia 23 tahun itu, Red Sparks pun mengalami kesulitan pada putaran kedua.
Permainan apik Park tidak hanya berdampak bagi Megawati dan Gia saja, tetapi juga pemain Red Sparks lainnya.
“Ketika mereka bermain dengan baik di putaran pertama, Park Hye-min melakukan pekerjaan yang baik dalam mengatur suasana,” ucap Ko.
“Berkat Park Hye-min, para pemain di sekelilingnya juga menjadi cemerlang.”
“Performa yang baik di pertandingan terakhir putaran kedua akan memberi kami dorongan besar di awal putaran ketiga,” imbuhnya.